Waktu adalah modal terbesar manusia. Ia tak bisa dibeli atau pun dijual bagaimanapun caranya. Tiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, bahkan tahun yang telah berlalu tak akan pernah kembali lagi. Semuanya menjadi masa lalu yang tak akan terulang.
Jangan sampai kita menyia-nyiakan waktu. Karena waktu pun akan menyia-nyiakan kita nantinya.
Kalau engkau tidak tahu betapa berharganya waktu satu tahun. Maka tanyakanlah kepada orang yang pernah tinggal kelas.
Kalau engkau tidak tahu betapa berharganya waktu satu bulan. Maka tanyakanlah kepada seorang ibu yang melahirkan bayi prematur.
Kalau engkau tidak tahu betapa berharganya waktu satu minggu. Maka tanyakanlah kepada jurnalis majalah mingguan.
Kalau engkau tidak tahu betapa berharganya waktu satu hari. Maka tanyakanlah kepada seorang buruh yang harus menghidupi istri dan 6 anaknya.
Kalau engkau tidak tahu betapa berharganya waktu satu jam. Maka tanyakanlah kepada seseorang yang sedang menunggu kedatangan temannya.
Kalau engkau tidak tahu betapa berharganya waktu satu menit. Maka tanyakanlah kepada orang yang tertinggal pesawat.
Kalau engkau tidak tahu betapa berharganya waktu satu detik. Maka tanyakanlah kepada orang yang selamat dari sebuah kecelakaan.
Kalau engkau tidak tahu betapa berharganya waktu sepersekian detik. Maka tanyakanlah kepada atlet peraih medali perak olimpiade lari sprint.
Begitulah waktu. Dalam hidup ini tiap saatnya akan kita lalui. Dari mulai kita lahir dari rahim bunda, ditimang, belajar jalan, bicara, masuk taman kanak-kanak, lalu belajar di sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah mengengah atas, bangku kuliah, bekerja, menikah, memiliki buah hati putera dan puteri, pensiun, tua, dan meninggalkan dunia menuju kehidupan yang abadi.
Itulah proses yang mungkin kita alami di hidup ini. Karena manusia punya jalan hidup berbeda-beda dalam menjalani waktu. Yang pasti waktu punya batas. Jatah hidup manusia sudah ditentukan. Tinggal bagaimana caranya kita bisa menjalani setiap bagian waktu itu untuk beribadah dengan baik.
Menyusun amalan baik sehingga kita punya bekal di kehidupan setelah dunia nanti.
"Allah bertanya : 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab : 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman : 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui'."
QS 23 : 122-114
Waktu akan terus berjalan. Tak bisa dipercepat ataupun diperlambat.
Ayo kita lakukan hal yang istimewa di setiap saatnya. Jadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin. Dan hari esok lebih baik dari hari ini!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Intense Debate Comments
Label
- Curhat (26)
- Info (2)
- Kisah (33)
- Kultwit (3)
- Pesan Untukmu (17)
- Puisi (7)
- Refleksi (61)
- Senandung (11)
- Senjataku (17)
- Serpihan Ilmu (27)
Postingan Baru Sahabat
-
-
fanlar.6 tahun yang lalu
-
Photo6 tahun yang lalu
-
When Grow Three7 tahun yang lalu
-
Titik Balik: November 2016 - Januari 20177 tahun yang lalu
-
Kemewahan Persepsi9 tahun yang lalu
-
RUU Pertembakauan9 tahun yang lalu
-
Indonesia Memilih10 tahun yang lalu
-
Kepala Dua dan 13 Januari Tahun Ini :')11 tahun yang lalu
-
Mujahid Muda Bertameng Al-Quran13 tahun yang lalu
-
-
-
-
-
-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar