Kamis, 22 Desember 2011

Tujuan Hidup



Inilah sebuah potongan percakapan di film Alice's Adventures in Wonderland, pernah nonton film ini?

Hehe, gapapa kalau ga pernah. Yang penting simak dulu percakapan Alice dengan seekor kucing di bawah ini ya. ^^,

Suatu ketika Alice bertanya pada seekor Kucing, "Bisa tolong beritahu aku? Jalan mana ya, yang harus kuambil dari sini?"

Sang Kucing berkata, "Tergantung kamu maunya kemana?"

Alice pun menjawab, "Mmmm, kemana saja juga boleh deh."

"Ya kalau begitu jalan manapun yang kamu pilih, sama saja" Jawab Sang Kucing.

* * *

Oke! Dapet point intinya, kawan? Yap, Tujuan!

Nah, kalau selama kita hidup ini kita ga punya tujuan, ga punya cita-cita yang ingin diraih, niscaya kita bakal ngejalanin hidup ini hambar kawan! bagai sayur tanpa garam, tiap detik hanya mengalir tanpa makna.

Mengalir layaknya air memang terasa indah, padahal, kita tau bahwa hakikat air akan mengalir ke tempat yang lebih 'rendah'.

Mending kalau kita menuju muara dan lautan luas dimana itu ibarat manusia kebanyakan yang belum punya tujuan, tapi kalau kita malah mengalir ke tempat pembuangan, hidup bersama kotoran, siapa yang mau? Baru saat merasakan kehinaan itu mungkin kita bakal baru tersadarkan dari tidur panjang tanpa tujuan, bahwa bukan hidup seperti itu yang kita inginkan.

Maka, rencanakan lah hidup ini. Berusaha dan berdo'a-lah untuk rencana itu agar Allah memberikan kemudahan bagi kita untuk mewujudkannya.

Mudah bagi Allah, hanya perlu berkata JADI! Maka Jadilah apa yang ia kehendaki meskipun itu mustahil di mata manusia.

Berencanalah dalam hidup, bertujuan lah! Jangan takut bercita-cita tinggi. Selagi bermimpi itu adalah sesuatu yang gratis, janganlah sungkan untuk bermimpi jauh ke depan. InsyaAllah, Allah bersama kita

"Karena gagal merencanakan artinya merencanakan gagal" (Anonym)

Jumat, 09 Desember 2011

Saat Doa dan Harapan tak Sesuai dengan Kenyataan



Seorang laki-laki memohon kepada Tuhan agar diberikan setangkai bunga, namun Tuhan memberinya kaktus yang berduri. Ia coba bersabar dan kembali memohon, Ia meminta kupu-kupu yang cantik,Namun Tuhan memberikan ulat bulu.




Lelaki ini tertunduk, matanya sayu tidak paham mengapa pemberianNya berbeda dari permintaannya.



Kemudian dia berfikir : Tuhan mempunyai banyak umat yang harus diurus.

Dan dia memutuskan untuk tidak mempersoalkannya.

Selepas beberapa waktu, lelaki ini memikirkan kembali permohonan doanya yang telah lama dilupakannya.
Lelaki ini amat terperanjat ketika melihat dari pohon kaktus yang buruk dan berduri itu muncul bunga yang cantik!
Dan dari ulat bulu yang terselubung, telah berubah menjadi kupu-kupu yang elok!

 

You may not always understand why Allah allows certain things to happen, but you can be certain that Allah is not making any mistakes!




 Tuhan selalu melakukan perkara dengan benar.
Cara Tuhan adalah cara yang terbaik
Walaupun terlihat oleh kita sebagai sesuatu yang salah dan tak kita inginkan.

Jika anda memohon sesuatu dan menerima yang lain dari Allah, PERCAYALAH
Pasti Allah SWT senantisa memberikan apa yang diminta pada masa yang sesuai. Yakinlah semua indah mada waktunya. Ia tak selalu memberi apa yang kita inginkan, tapi Ia selalu memberikan apa yang kita butuhkan.

Tuhan tidak akan mengabaikan permintaan dan doa-doa, teruskan berdoa tanpa ragu dan mengeluh

DURI hari ini adalah BUNGA hari esok.
Tuhan kan memberikan yang pilihan terbaik kepada mereka yang menyerahkan ketentuan kepadaNya.

”Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal itu amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui" (Al-Baqarah QS[2]: 216)

Rabu, 07 Desember 2011

Sekecil Apapun Kebohongan, Tetap Akan Terungkap

 


 Ada 4 orang mahasiswa yang kebetulan telat ikut ujian semester karena bangun kesiangan. Mereka lantas menyusun strategi untuk kompak kasih alasan yang sama agar dosen mereka berbaik hati memberi ujian susulan.

Mahasiswa A: "pak, maaf kami telat ikut ujian semester."
Mahasiswa B: "iya pak. Kami berempat naik angkot yg sama dan ban angkot...nya meletus."
Mahasiswa C: "iya kami kasihan sama supirnya.... Jadinya kami bantu dia pasang ban baru."
Mahasiswa D: "oleh karena itu kami mohon kebaikan hati bapak untuk kami mengikuti ujian susulan."

Sang dosen berpikir sejenak dan akhirnya memperbolehkan mereka ikut ujian susulan. Keesokan hari ujian susulan dilaksanakan, tapi keempat mahasiswa diminta mengerjakan ujian di 4 ruangan yg berbeda.

“Ah, mungkin biar tidak menyontek,” pikir para mahasiswa. Ternyata ujiannya cuma ada 2 soal. Dengan ketentuan mereka baru diperbolehkan melihat dan mengerjakan soal kedua setelah selesai mengerjakan soal pertama.

Soal pertama sangat mudah dengan bobot nilai 10. Keempat mahasiswa mengerjakan dengan senyum senyum.

Giliran membaca soal kedua dengan bobot nilai 90. Keringat dingin pun mulai bercucuran.

Di soal kedua tertulis:
“Kemarin, ban angkot sebelah mana yang meletus..?"

*Hikmah: Sekecil apapun kebohongan yg kita lakukan tetap akan terungkap. Dan sebuah kebohongan bukanlah solusi dalam menyelesaikan masalah namun akan menambah masalah. Dan kejujuran itu lebih indah,, Setidaknya akan membuat kita lega setelah jujur.. ^_^

#Semangat UAS!!

Copas dari grup Gamais FTSL

http://www.facebook.com/groups/222298017247/

Jumat, 18 November 2011

Kisah Pemuda Beriman dan Ashhabul-Ukhdud

Ibnu Katsir [1] ketika menafsirkan QS Al-Buruj menukilkan sebuah kisah yang diceritakan oleh RasuluLlah shallaLlahu alaihi wa sallam tentang ashabul-ukhdud (pembuat parit) yang dilaknat Allah. Kisah tersebut juga terdapat dalam Shahih Muslim [2][3].

Dahulu, ada seorang raja yang memiliki tukang sihir. Saat tukang sihir sudah tua, ia berkata kepada rajanya, 'Aku sudah tua dan ajalku akan segera tiba. Karenanya, kirimkanlah seorang pemuda kepadaku untuk aku ajari sihir'. Lalu, seorang pemuda didatangkan kepada tukang sihir tersebut. Ia mengajarkan sihir kepada pemuda itu. Perjalanan antara tukang sihir dan si raja terdapat seorang rahib. Si pemuda itu mendatangi rahib dan mendengar kata-katanya, ia kagum akan kata-kata si rahib itu.


Jika pemuda itu mendatangi tukang sihir pasti dipukul dan ditanya, "Apa yang membuatmu tidak datang?". Dan jika mendatangi keluarganya, mereka memukulnya dan bertanya, "Apa yang membuatmu tidak datang?". Pemuda itu mengeluhkan hal tersebut kepada si rahib. Maka si rahib berkata, "Bila tukang sihir hendak memukulmu, katakan 'Keluargaku menahanku', dan bila kau takut pada keluargamu, katakan 'Si tukang sihir menahanku'."

Pada suatu hari, tiba-tiba pemuda itu menjumpai seekor hewan yang besar yang mengerikan yang menghalangi jalanan orang. Ia berkata, 'Hari ini aku akan tahu, apakah perintah rahib itu yang lebih dicintai oleh Allah ataukah si tukang sihir itu'. Ia mengambil batu lalu berkata, 'Ya Allah, bila perintah si rahib lebih Engkau sukai daripada tukang sihir itu maka bunuhlah binatang ini hingga orang bisa lewat'. Ia melempar hewan itu dengan batu. Hewan itu pun terbunuh sehingga orang-orang bisa lewat. Ia memberitahukan kejadian itu kepada si rahib. Si rahib berkata, 'Anakku, saat ini engkau lebih baik dariku, dan engkau akan mendapat ujian, bila kau mendapat ujian janganlah melaporkan tentangku'.

Si pemuda itu juga ternyata bisa menyembuhkan penyakit sopak, lepra dan berbagai penyakit lainnya. Salah seorang pembantu raja yang buta mendengar cerita tersebut. Ia mendatangi pemuda itu dengan membawa hadiah yang banyak. Ia berkata, 'Sembuhkan aku dan kau akan mendapatkan semua yang ada di sini'. Pemuda itu berkata, 'Aku tidak dapat menyembuhkan seorang pun. Yang menyembuhkan adalah Allah. Bila kau beriman kepadaNya, aku akan berdoa kepadaNya agar menyembuhkanmu'. Pembantu raja itu pun beriman. Pemuda itu berdoa kepada Allah lalu pembantu raja itu pun sembuh.

Pembantu raja itu kemudian mendatangi raja lalu duduk di dekatnya. Si raja berkata, 'Hai fulan, siapa yang menyembuhkan matamu?' Orang itu menjawab, 'Rabb-ku'. Si raja berkata, 'Kau punya Rabb selainku?' Orang itu berkata, 'Rabb-ku dan Rabb-mu adalah Allah'. Si raja menangkapnya lalu menyiksanya hingga ia memberitahukan tentang keberadaan sang pemuda. Lalu, pemuda itu didatangkan. Raja berkata, 'Aku mendengar sihirmu yang bisa menyembuhkan orang buta, sopak dan kau melakukan berbagai hal lainnya'. Pemuda itu berkata, 'Bukan aku yang menyembuhkan. Yang menyembuhkan adalah Allah'. Si raja menangkapnya dan terus menyiksanya hingga ia memberitahukan keberadaan si rahib.

Rahib pun didatangkan kepada raja. Raja berkata kepadanya, 'Tinggalkan agamamu!'. Si rahib tidak mau. Si raja meminta gergaji kemudian meletakkannya tepat di tengah kepala si rahib hingga badannya terbelah dua. Setelah itu, pembantu si raja didatangkan dan dikatakan padanya, 'Tinggalkan agamamu'. Pembantu raja itu tidak mau meninggalkan agamanya. Lalu, si raja meminta gergaji lagi dan diletakkan tepat ditengah kepala pembatunya tersebut hingga badannya terbelah dan terkapar di tanah.

Setelah itu pemuda didatangkan lalu dikatakan padanya, 'Tinggalkan agamamu'. Pemuda itu tidak mau. Lalu si raja menyerahkannya ke sekelompok tentaranya. Raja berkata, 'Bawalah dia ke puncak gunung. Bila ia mau meninggalkan agamanya, lepaskan dia. Dan bila tidak mau, lemparkan dia dari atas gunung'. Mereka membawanya ke puncak gunung lalu pemuda itu berdoa, 'Ya Allah, selamatkanlah aku dari mereka sesuai kehendakMu'. Ternyata gunung pun berguncang dan semua tentara tersebut jatuh. Pemuda itu kembali pulang hingga tiba di hadapan raja. Raja bertanya, 'Apa yang terjadi pada orang-orang yang mengawalmu?'. Pemuda itu menjawab, 'Allah menyelamatkanku dari mereka'.

Lalu si raja menyerahkannya ke sekelompok tentaranya. Raja berkata, 'Bawalah dia dengan sebuah perahu lalu kirim ke tengah laut. Bila ia mau meninggalkan agamanya, bawalah dia pulang. Dan bila ia tidak mau meninggalkannya, lemparkan dia ke tengah laut'. Mereka membawanya ke tengah laut lalu pemuda itu berdoa, 'Ya Allah, selamatkanlah aku dari mereka sesuai kehendakMu'. Ternyata perahu terbalik dan semua pengawal tenggelam. Pemuda itu pulang hingga tiba di hadapan raja. Raja bertanya, 'Apa yang terjadi pada orang-orang yang mengawalmu?'. Pemuda itu menjawab, 'Allah menyelamatkanku dari mereka'.

Setelah itu, si pemuda berkata kepada raja, 'Kau tidak akan bisa membunuhku hingga kau mau melakukan yang aku perintahkan'. Raja bertanya, 'Apa yang kau perintahkan?'. Pemuda itu berkata, "Kumpulkan semua orang di tanah lapang lalu saliblah aku di atas pohon. Ambillah anak panah dari sarung panahku lalu ucapkan, 'Dengan nama Allah, Rabb pemuda ini'. Bila kau melakukannya kau akan membunuhku". Akhirnya raja itu melakukannya. Ia meletakkan anak panah pada busur lalu melesakkannya seraya berkata:

بِاسْمِ اللهِ رَبِّ الْغُلَامِ
(bismiLlahi Rabbil-ghulam)
dengan nama Allah, Rabb pemuda ini

Anak panah dilesakkan mengenai pelipis pemuda itu. Si pemuda meletakkan tangannya di tempat yang terkena panah, kemudian meninggal dunia. Orang-orang akhirnya berkata, 'Kami beriman dengan Rabb pemuda itu'. Kemudian dikatakan kepada raja tersebut, 'Tahukah kamu akan sesuatu yang kau khawatirkan? Demi Allah hal itu kini telah menimpamu. Orang-orang beriman seluruhnya'.

Si raja kemudian memerintahkan prajuritnya untuk membuat parit di jalanan kemudian menyalakan api di dalamnya. Raja berkata, 'Siapa pun yang tidak meninggalkan agamanya, pangganglah di dalam parit tersebut'. Mereka melakukannya, melemparkan orang-orang beriman ke dalam kobaran api. Hingga datanglah seorang wanita bersama bayinya. Sepertinya ia hendak mundur, agar tidak terjatuh dalam kubangan api, kasihan terhadap bayinya. Tiba-tiba bayi itu berkata:

يَا أُمَّهْ اصْبِرِي فَإِنَّكِ عَلَى الْحَقِّ
(ya ummah, ishbiri fa-innaki alal-haq)
Wahai Ibu, bersabarlah.. Sesungguhnya engkau berada di atas kebenaran.


Beberapa pelajaran dari kisah di atas [4][5].
  1. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki, dan menyesatkan siapa yang Dia kehendaki. Pemuda dalam kisah ini mendapatkan petunjuk dari Allah, meskipun dia berada dalam pengawasan seorang tukang sihir dan raja yang kafir. Karena hidayah Allah pula lah orang-orang menjadi beriman setelah melihat pengorbanan dan kegigihan pemuda tersebut dalam mempertahankan imannya.
  2. Kita tidak boleh terperdaya dan sombong oleh kepandaian atau kelebihan diri sendiri maupun orang lain, tetapi mengembalikan semuanya kepada Allah. Lihatlah pemuda itu, dia tidak pernah menyombongkan keahliannya menyembuhkan penyakit di hadapan manusia, tetapi selalu menegaskan bahwa hanya Allah saja lah yang menyembuhkan, dan hanya kepada Allah dia berdo’a meminta kesembuhan.
  3. Seseorang yang beriman boleh mengorbankan dirinya untuk kemaslahatan umum yang lebih besar dalam rangka menegakkan tauhid, agar manusia beriman kepada Allah saja, seperti di dalam kisah di atas. Sang pemuda rela mengorbankan dirinya sehingga keteguhan dan kebenaran dakwahnya disaksikan oleh orang banyak. Orang-orang pun akhirnya beriman kepada Allah, Rabb pemuda itu, dan Rabb kita semua. Adapun prilaku sebagian manusia saat ini dengan melakukan bom bunuh diri, maka itu adalah tindakan membunuh diri sendiri. Dalam hadits, “Barangsiapa membunuh dirinya dengan sebatang besi, maka besi itu berada di tangannya, lantas ia akan menusuk perutnya dengannya di neraka jahanam, dia kekal selama-lamanya di dalamnya” (HR Bukhari dan Muslim). Prilaku semacam itu tidak membawa manfaat bagi Islam dan kaum muslimin, dan tidak pula membuat manusia masuk ke dalam Islam.
  4. Ahlul-fasad (para pengusung kesesatan) selalu berusaha untuk menularkan dan mewariskan kesesatan mereka, dengan berupaya sekuat tenaga untuk melanggengkan kesesatannya tersebut.
  5. Orang-orang yang beriman akan selalu mendapatkan ujian atas keimanan mereka, seperti yang ditunjukkan oleh kisah di atas, dan banyak kisah lainnya dalam Al-Qur’an.
  6. Menetapkan adanya karomah para wali, mereka adalah orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah, seperti dalam firman-Nya, “Ingatlah sesungguhnya wali-wali Allah tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati, (yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertaqwa.” (QS Yunus: 62-63)


Referensi :
[1] Tafsir Ibnu Katsir
[2] Shahih Muslim 4/2299 No. 3005 (Maktabah Syamilah)
[3] Ensiklopedi Hadits, Shahih Muslim No. 5327, Lidwa Pusaka
[4] www.raudhatulmuhibbin.org
[5] www.kisahmuslim.com

Intense Debate Comments

Link Within

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Label