Selasa, 16 November 2010

Kasih Allah

Peristiwa ini dialami oleh Dzunun Al Misri. Suatu hari pakaian Dzunun Al Misri kotor
dan ingin segera mencucinya. Maka pergilah ia kesungai Nil untuk maksudnya itu.
Tengah asyik-asyiknya ia mengucek ( mencucui ) pakaian, ia melihat ada seekor
kalajengking besar dibatu-batu, dekat dengan tempat diamana ia duduk.
Kalajengking ini telah siap menyengat daging tubuhnya, membuat Dzunun makin
panik ketakutan.

Ditengah rasa cemasnya itu, berdoa`lah Dzunun kepada Allah. Ia memohon kiranya
Allah S.W.T mau melindungi dirinya dari sengatan hewan itu.Doa`nya didengar Allah
S.W.T. Tiba-tiba sang kalajengking tersebut berbalik dan menjauhi dirinya.
Kalajengking terus bergerak menyusuri tepian sungai. Dzunun tertarik perilaku
hewan ini. Maka diikutilah kemana perginya kalajengking oleh Dzunun.
Kalajengking bergerak mendekati pepohonan rindang. Waktu Dzunun berada dekat
tempat itu, ia terkejut karena disana, dibawah pohon tersebut, sedang terbaring
seorang pemuda.

Dari posisi dan cara berbaringnya pemuda itu, tidak sulit untuk ditebak, ia adalah
pemuda yang sedang mabuk berat. Sepertinya saja ia memerlukan untuk berbaring
seperti itu saking beratnya mabuk yang ia alami. Kalajengking telah berada sangat
dekat dengan pemuda itu. Melihat itu Dzunun jadi merasa amat khawatir, janganjangan
sikalajengking akan menyengat sipemuda. Kalau itu terjadi, maka ia akan
mati karena racun hewan ini.

Ditengah kecemasannya, Dzunun lebih terperanjat lagi. Betapa tidak, dekat
sipemuda mabuk itu malah terdapat seekor ular yang tidak kalah besar dan
berbahayanya dengan sikalajengking. Ular itu juga tengah siap untuk mematuk
sipemuda.

Bagaimana kejadian selanjutnya ? Matikah pemuda itu dipatuk oleh ular dan
disengat oleh kalajengking itu ? Peristiwa luar biasa terjadi. Ternyata sikalajengking
dengan merayap perlahan-lahan mendekati kepala ular. Setelah dekat, melompatlah
ia mendapati kepala ular dan seketika itu pula ular tersebut disengatnya, sehingga
terkapar dan sesaat kemudian mati karena racun ganas sikalajengking.
Selesai menyengat ular, kalajengking berjalan menjauh, meninggalkan bangkai ular
beserta tubuh sang pemuda yang sedang terbaring karena mabuk itu. Kalajengking
terus bergerak menyusuri tepian sungai kembali dan Dzunun terus mengikutinya
juga dari belakang. Setelah kalajengking jauh, Dzunun kembali ketempat sipemuda
mabuk terbaring tadi.

Kemudian bersyairlah ia ;
Wahai orang yang sedang kelelapan. Yang Maha Agung selalu menjagakan. Dari
setiap kekejian yang menimbulkan kesesatan, mengapa sampai sipemilik mata
ketiduran ?

Padahal, mata itu dapat mendatangkan berbagai kenikmatan.
Syair Dzunun ternyata membuat sipemuda mabuk terjaga.Setelah sipemuda sadar,
maka Dzunun menceritakan kepadanya peristiwa yang ia saksikan tadi.

Pemuda itu mendengarkan penjelasan Dzunun dengan cermat. Ia merenungkan
kejadian itu dalam-dalam. Kalbunya tersadar dan bertaubatlah ia kepada Allah
S.W.T. Sipemuda menyadari, bahwa betapa Pengasihnya Allah kepada setiap
hamba-Nya.

Bahkan itu tak terkecuali kepada pemabuk seperti dirinya, Allah masih
memberikan perlindungan dan memberi kesempatan baginya untuk bertaubat.

Tidak ada komentar:

Intense Debate Comments

Link Within

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Label