Sabtu, 23 Mei 2015

Perjalanan

Hari itu matahari bersinar tak begitu terik, namun cukup hangat untuk membuatmu nyaman berlama-lama menikmati indahnya pagi dengan melakukan perjalanan. Aku pun beranjak dari rumah untuk mewujudkan sedikit impianku menyusuri tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi di sekeliling tempat tinggalku. Kau tau di mana aku tinggal?
"Bandung Selatan?! Jauh amat.. butuh paspor gak buat ke sana? Yuk booking pesawat"
Haha begitulah celotehan teman-temanku ketika mereka tau aku tinggal di margahayu, daerah Bandung coret Selatan. Teman-temanku jarang mengunjungi daerah ini karena memang mayoritas tinggal di daerah Kota Bandung. Maklum, semenjak aku sekolah menengah, SMP dan SMA, di pusat kota mayoritas temanku adalah anak-anak kota yang mungkin ga tau kerasnya kehidupan masyarakat pinggiran. Haha lebay
Pagi itu aku mengayuh sepeda tetanggaku yang telah ia jual ke orang tuaku, kabarnya saat itu ia sedang membutuhkan uang. Akhirnya sepeda itu kini aku manfaatkan untuk melakukan perjalanan-perjalanan menikmati waktu. Agaknya cukup mustahil bisa menikmati perjalanan dengan santai menggunakan sepeda motor di daerahku sini.
Akhirnya kuputuskan untuk pergi ke sebuah padang rumput golf di belakang Lapangan Udara Sulaiman, Kabupaten Bandung. Daerah yang belum pernah aku datangi. Sebuah tempat yang misterius dan tersembunyi, jarang orang berjalan-jalan ke sana hanya untuk iseng menghabiskan waktu.
Nah perjalanan cukup panjang melewati jalanan beraspal akhirnya terhenti di jalan setapak dengan batu-batu paving blok yang tersusun rapi. Aku mengayuh sepeda melewati berbagai tempat di sana. Ada sekumpulan orang yang sedang bermain golf, ada orang yang sedang memotong rumput, ada orang yang menyapu lapangan rumput, ada ikan-ikan yang muncul ke permukaan untuk menyapa mentari di danau. Begitu banyak pemandangan yang jarang kutemui di kehidupan kampus sana. Perjalanan pagi telah mempertemukanku dengan suasana ini.


image

Aku sangat bersyukur bisa melakukan perjalanan pagi itu. Sehingga aku dapat melihat hal-hal yang belum pernah aku lihat, menemui orang-orang yang belum pernah aku kenal, mengabadikan keindahan yang belum pernah aku rasakan, dan meninggalkan jejak langkah roda-roda sepedaku di sana.
Perjalanan berkesan itu harus berakhir karena aku harus kembali ke rumah. Aku pun berpisah dengan suasana syahdu pagi itu di padang rumput dan membawa kenangan tentang indahnya menikmati hari ditemani hangat mentari.
Ya, mungkin itulah makna berbagai perjalanan hidup manusia.
Hidup selalu mengajarkan kita untuk mensyukuri setiap pertemuan dan perpisahan, kemudian mengenangnya.
Sudut Kontemplasi, 23.58 WIB 21 Mei 2015 | Marcel Tirawan 

Tidak ada komentar:

Intense Debate Comments

Link Within

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Label