Minggu, 13 Februari 2011

Adab di Saat Makan

Adab di Saat Makan
1. Memulai makan atau minum dengan mengucapkan basmalah, sesuai sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasalam :

"Apabila salah satu di antara kamu akan makan, maka sebutlah nama Allah Ta'ala. Apabila ia lupa menyebut nama Allah Ta'ala
(di permulaannya), maka sebutlah nama Allah dengan mengucapkan, 'Bismillahi awwalahu wa akhirahu'." 
HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia katakan hasan shahih

2. Mengakhiri makan dengan meng-ucapkan alhamdulillah, sebagaimana Rasulullah shallallahu
alaihi wasalam mengajarkannya:

"Barangsiapa yang selesai makan mengucapkan, 'Alhamdulillah (segala puji bagi Allah) yang telah memberi makan kepadaku, dan telah memberiku rizki dengan tanpa adanya kemampuan dan kekuatan dariku', maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." 
HR. At-Tirmidzi, ia katakan hasan shahih

Atau membaca doa-doa lain yang pernah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasalam
dalam sunnah-sunnahnya yang shahih.

3. Makan dengan tiga jari tangan kanannya, mengecilkan suapan, dan memakan yang paling dekat dengannya, tidak dari tengah piring, sebagaimnana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasalam kepada Amr bin Salamah:

"Hai bocah, sebutlah nama Allah, dan makanlah dengan tangan kananmu
dan makanlah apa yang di dekatmu." 
HR. Al-Bukhari dan Muslim

Dalam riwayat lain Rasulllah shallallahu alaihi wasalam bersabda :

"Berkah itu turun di tengah makanan, maka makanlah kamu sekalian dari pinggirnya
dan janganlah kalian makan dari tengahnya." 
HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia katakan hasan shahih

Termasuk sunnah Rasul shallallahu alaihi wasalam , yaitu makan dengan jari, bila memungkinkan makanan itu dimakan dengan tiga jari, apabila tidak mungkin karena termasuk makanan yang berair boleh dimakan dengan mamakai sendok.

4. Apabila makanan yang ia makan terjatuh, sebaiknya diambil dan dibersihkan dari kotoran, lalu dimakan setelah bersih. Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda :

"Apabila sepotong makananmu jatuh, maka ambillah dan bersihkanlah apabila ada bagian yang kotor, kemudian makanlah (setelah bersih), jangan membiarkan makanan itu diambil oleh syaitan." 
HR. Muslim

5. Mengunyah dengan baik dan menjilat jari tangannya dari bekas makanan. Telah bersabda
Rasulullah shallallahu alaihi wasalam , dari Ka'ab radhiallahu anhu , ia berkata :

"Aku melihat Rasulullah shallallahu alaihi wasalam makan dengan menggunakan tiga jari dan tatkala selesai beliau menjilat ketiga jarinya itu."
HR. Muslim

6. Menghindari makan terlalu kenyang, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasalam :

"Tidaklah anak Adam memenuhi suatu bejana yang lebih buruk daripada memenuhi perutnya.
Cukuplah bagi anak Adam dengan beberapa suap untuk menopang punggungnya. Apabila tidak
bisa, maka sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum dan sepertiga untuk bernafas."

HR. At-Tirmidzi dan An-Nasa'i, hasan shahih

7. Tidak meniup/bernafas di dalam makanan yang panas, tidak memakannya kecuali makanan itu telah dingin, dan tidak bernafas di dalam tempat minum, namun bernafas di luarnya tiga kali.
 Anas menjelaskan,  
"bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bernafas tiga kali di saat beliau minum"

Dalam riwayat lain dijelaskan, dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma , ia berkata :

"Bahwasanya Rasulullah melarang bernafas di dalam tempat minum atau meniup di dalamnya." 
HR. At-Tirmidzi dan Al-Bukhari dengan lafazh lain

8. Tidak minum dengan sekaligus habis. Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma , Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda :

"Kalian jangan minum (segelas dihabiskan) sekaligus seperti unta, tetapi minumlah dua atau tiga kali, dan sebelumnya hendaklah membaca basmalah, kemudian
sesudahnya membaca alhamdulillah."
HR. At-Tirmidzi dan ia katakan, hasan shahih

9. Tidak minum langsung dari mulut teko/poci (makruh hukumnya).
Dari Abu Hurairah z, ia berkata :

"Rasulullah melarang seseorang minum dari mulut tempat minuman atau teko." 
HR. Al-Bukhari dan Muslim

Itulah di antara adab-adab makan dan minum yang bisa kita laksanakan sebagai wujud dari
kecintaan kita kepada sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wasalam .


Miftahur Rohman
Sumber: Kitab Minhajul Muslim dan Riyadhus Shalihin

Tidak ada komentar:

Intense Debate Comments

Link Within

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Label