Selasa, 10 Januari 2012

Inilah Tipe Manusia dalam Menjalani Waktu

Sebuah notes tentang waktu...
Waktu adalah kehidupan..
Dan kehidupan adalah menjalani waktu..
Barang siapa menghargai waktu maka Ia pun menghargai kehidupan..


_________________
"Demi waktu, sesungguhnya manusia itu dalam keadaan merugi. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran." [Q.S Al-'Ashr : 1-3]

Waktu itu harta termahal yang dimiliki manusia, nilainya lebih berharga daripada emas, permata, maupun intan berlian. Kita ga bisa menggantikan waktu dengan uang.

Apakah kita bisa memundurkan waktu kematian kita dengan uang?

Apakah kita bisa mengembalikan usia muda kita dengan uang?

Pastinya, Ngga!

Orang sukses adalah orang yang menghargai waktu. Ga ada yang bisa memutar ulang waktunya ke masa lalu, tapi banyak orang yang ngga' bijak menggunakan waktu yang ia punya.

Orang yang tahu betapa berharganya waktu tidak akan membiarkan semenitpun terbuang percuma. DR. Aidh al qarni mengatakan ada banyak kebaikan yang bisa kita lakukan dalam satu menit dari umur kita. Misalnya, dengan membaca satu ayat yang terdiri dari puluhan huruf, dimana setiap hurufnya mengandung sepuluh kebaikan. Dalam satu menit kita bisa membaca sekitar empat lembar buku. Dalam satu menit kita bisa menulis hasil pemikiran kita sebanyak empat baris, dan masih banyak kebaikan-kebaikan lainnya yang bisa dilakukan.

Berkaitan dengan waktu, maka manusia bisa dikelompokan jadi empat tipe.

PERTAMA, Tipe Manusia Penunda.
Tipe penunda memiliki kebiasaan khusus yaitu selalu menunda-nunda pekerjaan, walaupun sebenarnya dia sadar bahwa akhirnya akan pusing sendiri. Namun inilah karakternya, dia suka menumpuk pekerjaan dan mengerjakannya ketika waktunya hampir habis. Semboyan yang paling populer bagi si penunda adalah, "Aku akan berhenti menunda-nunda nanti!". -yang akan dia tepati entah kapan-
Orang yang suka menunda-nunda senang dengan situasi yang mendesak. Ia suka menunda-nunda sesuatu hingga menjadi kritis. Namun ia menyukai situasi ini, karena mengerjakan segalanya pada menit-menit akhir membuatnya merasa sedang berpetualang dan merasakan semangat yang luar biasa. Otaknya justru tidak bisa bekerja dengan baik sebelum ada keadaan dalurat. Ia bisa sukses dibawah tekanan. Akan tetapi akibatnya stress, kecemasan, kelelahan, dan hasil yang tidak maksimal.

KEDUA, Tipe Manusia Penolong.
Tipe penolong akan selalu berusah untuk menyenangkan semua orang dan menanggapi semua keinginan mereka meskipun itu tidak sesuai dengan keahliannya. Ia sering mengorbankan kepentingnnya demi menuruti keinginan orang lain. Apabila ada orang lain yang mengajak dia untuk pergi ke suatu tempat, dia tak kuasa untuk menolaknya. Padahal sebenarnya dia memiliki agenda yang harus diselesaikan. Dia takut menyakiti hati orang lain bila menolak permintaannya. Ia rela mengorbankan waktunya untuk orang lain tanpa memperdulikan kepentingannya sendiri. Hidupnya dikuasai orang lain. Tipe ini bukan tipe orang sukses. Karena dia tidak disiplin terhadap waktunya sendiri. Bill Cosby mengatakan,"Saya tidak tahu kunci sukses, tapi kunci kegagalan adalah berusaha menyenangkan semua orang."

KETIGA, Tipe Manusia Pemalas.
Tipe pemalas adalah orang yang suka segalanya berlebihan. Dia adalah pemboros waktu paling professional. Dia tidak tertarik untuk melakukan segala aktivitas yang bisa meningkatkan kapasitas dirinya. Dia membenci segala kegiatan yang memerlukan stamina dan memeras otaknya. Namun, dia menyukai segala kegiatan yang membuatnya bisa hidup santai dan nyaman. Orang pemalas akan menjadi orang yang tak berharga.

KEEMPAT, Tipe Manusia yang Tahu Prioritas.
Dialah manusia yang efektif. Menjadi efektif pada dasarnya Ia menjadi manusia yang mawas diri. Bukan berarti dia manusia yang sempurna. Ia periksa segala yang perlu dikerjakannya lalu menyusun prioritas, memastikan segala yang utama baginya dilaksanakan duluan dan hal-hal yang kurang penting baginya dilakukan terakhir. Dia menyadari bahwa waktu begitu berharga dan sangat terbatas.
Manusia efektif memiliki kebiasaan sederhana tetapi sangat ampuh. Dia memiliki semboyan, "Kalau bisa dikerjakan hari ini, mengapa ditunda sampai besok?". Dia mengerjakan yang terbaik dan terhindar dari stress dan kelelahan. Ia tak menunda-nunda pekerjaan dan menyelesaikannya dalam waktu singkat. Ia senantiasa meluangkan waktunya untuk memperbaiki diri. Manusia efektif mampu mengendalikan hidupnya, memiliki keseimbangan, serta dapat meraih prestasi setinggi-tingginya.

Ketika seseorang terbiasa memperhatikan soal waktu dan memanfaatkanya untuk hal-hal yang bermanfaat, maka secara otomatis dia akan mendapatkan kesuksesan di dunia dan akhirat..

InsyaAllah.. ^^,

_________________________________
Bandung, 1 January 2010 at 18:17
Marcel Tirawan

Tidak ada komentar:

Intense Debate Comments

Link Within

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Label