Rabu, 11 Januari 2012

Kisah di Jendela Rumah Sakit

Jika anda membuat seseorang bahagia hari ini, Anda juga membuat dia berbahagia dua puluh tahun lagi, Saat ia mengenang peristiwa itu . . 
__________________________________

Ada dua orang pria, keduanya menderita sakit keras. Mereka sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang diantaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama satu jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan di paru-parunya.

Kebetulan, tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunya yang ada di kamar itu. Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas punggungnya sendiri.

Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan, dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan.

Setiap sore. Ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela di perbolehkan duduk, Ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah, pria kedua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana.

Di luar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yang indah. Itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman itu. Jauh di atas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah..

Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan detil, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemandangan itu. Perasaannya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.

Pada suatu sore lain. Pria yang duduk di dekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas. Meski pria yang kedua tidak dapat mendengar suara parade itu. Namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata-kata yang indah.
Begitulah seterusnya, dari hari kehari. Dan, satu minggu pun berlalu.

Suatu pagi, perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi pria yang kedua. Dan alangkah terkejutnya perawat itu saat melihat pria yang berada di sebelah jendela telah meninggal dunia dengan tenang, matanya menutup dan bibirnya tersenyum. Innalillahi.. Perawat itu menbisu dan segera memanggil perawat lain untuk memindahkannya ke ruang jenazah. Kemudian pria yang kedua meminta pada perawat agar Ia bisa dipindahkan ke tempat tidur di dekat jendela itu. Perawat itu menuruti kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, Ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.

Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun, Ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu. Betapa senangnya, akhirnya Ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan Ia menjengukkan kepalanya ke jendela di samping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG!!!

Ia berseru memanggil perawat dan bertanya,”Hai perawat, mengapa di balik jendela ini hanya tembok saja? Bukankah dibalik jendela ini ada pemandangan yang sangat indah seperti apa yang selalu diceritakan temanku yang meninggal tadi?”.

Apa yang membuat temanku yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah di balik jendela itu.

Perawat itu menjawab, “Sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang buta bahkan tak bisa melihat tembok sekalipun!”

“Dan barangkali Ia ingin memberimu semangat untuk hidup..”
_____________________________________________________
Hikmah . .

Kita percaya, setiap kata selalu bermakna bagi setiap orang yang mendengarnya. Setiap kata adalah layaknya pemicu, yang mampu menelisik sisi terdalam hati manusia, dan membuat kita melakukan sesuatu. Kata-kata akan selalu memacu dan memicu kita untuk menggerakan setiap anggota tubuh kita dalam berpikir dan bertindak.

Kita percaya, dalam kata-kata, tersimpan kekuatan yang sangat kuat. Dan kita telah sama-sama melihatnya dalam cerita tadi. Kekuatan kata-kata akan selalu hadir pada kita yang percaya.

Kita percaya kata-kata yang santun, sopan, penuh dengan motivasi, bernilai dukungan, memberikan kontribusi positif dalam setiap langkah manusia. Ujaran ujaran yang bersemangat, tutur kata yang membangun, selalu menghadirkan sisi terbaik dalam hidup kita. Ada ha-hal yang mempesona saat kita mampu memberikan kebahagiaan kepada orang lain. Menyampaikan keburukan, sbanding dengan setengah kemuraman. Namun, menyampaikan kebahagiaan akan melipatgandakan kebahagiaan itu sendiri.


Ingatlah . . .
Jika anda membuat seseorang bahagia hari ini, Anda juga membuat dia berbahagia dua puluh tahun lagi, Saat ia mengenang peristiwa itu . . 

________________
Bandung, 22 March 2010
Marcel Tirawan

Tidak ada komentar:

Intense Debate Comments

Link Within

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Label